Rabu, 13 November 2013

Globalisasi versus Jati Diri Bangsa

Globalisasi sedang melanda di dunia. Apapun akibatnya, kita harus siap menghadapinya. Kalau kita cermati globalisasi mengakibatkan dampak baik dan buruk. Tentu kamu sadari, sekarang ini penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Hal itu didukung adanya kemajuan teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi. Misalnya, suatu peristiwa yang terjadi disuatu Negara dengan mudahnya dapat di akses di Negara lain. Namun disisi lain, globalisai mendorong terjadinya pasar bebas dan imperialisme dalam bentuk baru. Dengan pemberlakuan pasar bebas, batas-batas penanaman modal dan asal barang menjadi semakin kabur. Sedngkan, imperialime bentuk baru itu tercipta karena dalam globalisasi memungkinkan perkembangan paham liberalisme yang di tandai dengan dominasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah. Nah, untuk menyikapi hal itu, kita bangsa Indonesia haru memperkuat aksistensi jati diri bangsa. Hal itu dimaksudkan untuk menyaring berbagai pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia. Kita ambil pengaruh yang baik dan kita tolak yang buruk atau mencari solusi terbaik dari pengaruh buruk itu. Dengan memperkuat jati diri bangsa Indonesia, tentunya kita tidak akan mudah terpengaruh oleh berbagai dampak globalisasi . BAGAIMANA KOMENT ANDA ??

MEMUDARNYA JATI DIRI

REMIDIAL UNTUK XII IPS C Ada seorang pemuda dari Indonesia yang menuntut ilmu disebuah Negara Eropa selepas ia menamatkan sekolah menengahnya di tanah air. Otaknya memang encer, ia dapat menamatkan bangku kuliah dengan waktu 4 tahun dengan nilai yang sangat memuaskan. Karena prestasinya itu sebuah perusahaan bonafide setempat menawarinya sebuah jabatan mentereng. Bekerjalah ia disana. Setahun, dua, lima, sepuluh, bahkan limabelas tahun ia sangat enjoy disana. Kalau ke Indonesia, ia hanya liburan dan menengok keluarganya. Ia bahkan tidak mau mencari uang (bekerja) di Indonesia. Alasan yang selalu di kemukakan apa bila ada yang bertanya mengapa, adalah ia merasa tenaganya lebih di hargai di Eropa. Lebih-lebih ia melihat, akhir-akhir ini Indonesia tidak aman. Jadi, ia merasa tidak aman di negerinya sendiri. Dalam kasus ini , si pemuda mengalami pemudaran rasa nasionalisme dan rasa kecintaannya pada Negara Indonesia. Berdasarkan kasus diatas, apa yang sedang dialami oleh si pemuda tersebut? Menurutmu bagaimana seharusnya pemuda tersebut bersikap? Dalam hal ini, jati diri pemuda sebagai bangsa Indonesia telah memudar, lantas bagaimana cara yang tepat untuk mengantisipasi memudarnya jati diri bangsa secara keseluruhan? Tulislah hasilnya dalam komentar mu di blok ini!

PERUBAHAN PERTANIAN

REMIDIAL UNTUK XII IPS B Di era 70-an, dunia pertanian kita mengalami keterkejutan yang membawa dampak perubahan sosial yang sangat signifikan, yaitu pertanian yang sebelumnya bercocok organik, serta-merta beralih ke system bertani kimia. Perubahan ini biasa dikenal sebagai revolusi hijau. Perubahan ini ditandai dengan penggunaan pupuk anorganik, penggunaan obat-obat kimia pembasmi hama, dan penggunaan bibit pertanian hasil rekayasa genetika. Perubahan yang paling kentara adalah bergesernya pola pertanian tradisional menjdi pola pertanian yanag (konon dikatakan) modern. Dampak lain yang mengiringi perubahan ini adalah terjadinya meknisasi pertanian. Konsekuensinya, muncul pemilik modal untuk berinvestasi di sektor pertanian. Hal ini sangat bisa dimaklumi mengingt kegiatan mekanisasi pertanian, selain menjanjikan kebutuhan besar, sector ini juga memerlukan modal yang besar pula. Jelas suatu kondisi yang tidak memungkinkan terjangkau oleh kebanyakan petani kita yang hanya mempunyai permodalan kecil. Sehingga mucullah perkebunan-perkebunan baru yang membuka lahan ribuan, bahkan jutaan hectare. Persoalan yang timbul adalah mekanisasi pertanian telah meminggirkan petani tradisional yang menggunakan peralatan tradisional (cangkul, sabit, semprot, pompa air,dan sebagainya). Mesin-mesin pertanian (traktor, mesin semprot, pompa air, dan sebagainya). Mesin-mesin ini hanya mampu dimiliki oleh pertain bermodal besar. Dalam kondisi seperti ini mulailah terlihat dampak sosial terjadi dimasyarakat. Petani kecil semakin tidak berdaya menghadapi serbuan petani bermodal besar. Cermatilah kasus diatas! Kemudian tuliskan komentar kamu dengan menganalisis pertanyaan-pertanyaan ini: (a).Adakah perubahan sosial dalam kasus di atas? (b).Berdasarkan materi di atas, bagaimanakah bentuk perubahan yang terjadi? (c).Temukan pula faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan soal tersebut!

LUMPUR LAPINDO

Siapa yang ingin koment ? Maksud hati merengguk emas, apa daya menuai lumpur, itulah kira-kira yang terjadi tragedi luapan lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo memasuki tahun keenam. Namun penyelesaian sejumlah masalah yang diakibatkan darinya masih menyisakan tanda tanya. Semburan masih nampak. Pembayaran ganti rugi pada korban belum tuntas. Diterangkan oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), rata-rata volume lumpur yang menyembur berkisar 10 hingga 15 ribu meter kubik per hari. Hal ini membawa perubahan besar pada masyarakat Porong, Sidoarjo. Akibat peristiwa ini 1.810 rumah tinggal rusak, 18 gedung sekolah, 2 kantor, dan 15 pabrik ditutup karna tergenang lumpur, terlebih 8.678 jiwa berubah statusnya menjadi pengungsi. Banyak karyawan kehilangan pekerjaan, petani kehilangan sawah, jalu kereta api terancam tergenang, dan lain-lain. Kesemuanya mendorong perubahan-perubahan di segala bidang baik sosial, budaya, maupun ekonomi. Struktur masyarakat serta stratifikasi sosial menjadi kabur, nilai-nilai dan norma-norma sosial menjadi berubah. Nanik Mulyani warga Desa Jatirejo dan sejumlah perempuan lain korban lumpur bercerita, sambil terisak mereka menumpahkan endapan masalah yang tak kunjung usai. Wanita yang sebelumnya bekerja di pabrik ini mesti menanggung kehilangan pekerjaan, karena tempatnya bekerja terendam lumpur. Belum lagi rumahnya ikut pula terendam. Lengkap sudah, pekerjaan hilang, rumahpun tak punya. Untuk menghidupi diri dan keluarganya, kini Nanik bekerja sebagai pembantu rumah tangga mulai pagi hingga sore. Pada malam hari, ia mencari uang dengan menjadi tukang ojek. Nanik Mulyani warga Desa Jatirejo Kecamatan Porong tak kuasa membendung derai air matanya. Sambil terisak ia bercerita tentang hidupnya yang mendadak berubah drastis semenjak lumpur membanjiri desanya dan terutama tempatnya bekerja. Pola-pola perilaku masyarakat menjadi berbeda dari biasanya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik antarwarga masyarakat sehingga keseimbangan sosial menjadi kabur. “Bibit konflik horisontal di tingkat warga akibat buruknya pembayaran ganti rugi lahan,” kata Andrie. “Saya ingin uang saya dibayar. Ini sudah enam tahun. Kemarin saya ikut demo ke Surabaya, malah dilempari gas air mata,” lanjutnya. Banyak warga yang belum mendapat ganti rugi padahal daerah mereka ditetapkan 29 Mei 2006 sebagai wilayah terdampak sejak pertama kali semburan lumpur terjadi. Dalam ketidakpastian itu, pemerintah malah menetapkan wilayah terdampak baru dan mempercepat pembayaran. Ini tentu akan menimbulkan kecemburuan sosial. Bertema “Pulihkan Hidup Kami, Selamatkan Negeri Ini”, dalam film dokumenter tentang kehidupan korban lumpur Lapindo, tampak kondisi taman kanak-kanak siswa korban lumpur yang hanya berdinding triplek minim fasilitas, dindingnya pun hanya menutupi separuh bangunan. sementara 33 sekolah ditenggelamkan lumpur hingga saat ini, belum ada satu pun sekolah pengganti yang dibangun pemerintah. Menurut aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Yuliani, enam tahun masalah lumpur lapindo hanya menimbulkan dampak sosial. Cermatilah kasus diatas! Kemudian tuliskan komentar kamu dengan menganalisis pertanyaan-pertanyaan ini: (a).Adakah perubahan sosial dalam kasus di atas? (b).Berdasarkan materi di atas, bagaimanakah bentuk perubahan yang terjadi? (c).Temukan pula factor-faktor penyebab terjadinya perubahan soal tersebut!