Minggu, 02 Mei 2010

MEMPERINGATI HARI PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 58


Pagi ini Senin 3 Mei 2010 dilaksanakan upacara memepringati Harpenas, Sebagai Pembina Upacara Ibu Hj.Nelmi Kepala SMA Neg.58. Setelah bendera dikibarkan oleh petugas Paskibra, maka Ibu Hj.Nelmi membacakan Pidato Menteri Pendikan, yang mengandung makna mendalam dikaitkan dengan kebangkitan bangsa, khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, peringatan pendidikan nasional 2010 ini kita jadikan spirit dalam membangun peradaban bangsa, sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional, yaitu: “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Melalui proses pembangunan pendidikan kita hendak membangun manusia Indonesia seutuhnya menjadi subjek yang bermutu. Atas dasar itulah, langkah kita ke depan menjadi bagian penting yang menentukan perkembangan pendidikan di Tanah Air.






   
   

PERINGATAN Hari Pendidikan Nasional

Hari ini, Senin. 2 Mei 2010 adalah peringanatan hari Pendidikan Nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonensia. Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasonal bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidkan kita yaitu Ki Hajar Dewantar dengan nama asli: Raden Mas Soewardi.
Mengulas sedikit tentang perjuangan untuk memajukan pendidkan di bumi Indonesia, beliau sempat mendirikan salah satu taman siswa pada 3 Juli 1922 untuk sekolah kerakyatan di Yogyakarta. Kemudian beliau juga sempat menulis berbagai artikel yang intinya memprotes berbagai kebijakan para penjajah (belanda) yang kadang membunuh serta menghambat tumbuh dan berkembangnya pendidikan di Indonesia. Hingga salah satu artikel "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asl i : Als ik eens Nederlander was) yang pernah dimuat dalam surat kabar de Expres milik Douwes Dekker tahun 1913 adalah salah satu artikel yang mengubah paradigma banyak orang terlebih khusus para penjajah bahwa orang Indonesia khususnya penduduk pribumi membutuhkan pendidikan yang layaknya sama dengan para penguasa dan kalangan berduit.
Bertolak dari usaha, kerja keras serta pengorbanan dirinya melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959 dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Pergerakan Nasional. Bahkan yang lebih menggembirakan dirinya di anggap sebagai bapak Pendidikan untuk seluruh orang Indonesia, penghormatan itu terbukti dengan ditetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Untuk mewujudkan dan membangun dunia pendidikan di Indonesia yang sedang diusahaknnya dalam penjajahan para penjajah belanda beliau memakai semoboyan “tut wuri handayani” semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya "ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa”. Semboyan ini masih dipakai dalam di dunia pendidikan kita hingga era reformasi ini. Bahkan dengan semboyan itu telah sedikit mengubah warna pendidikan kita di Indoenesia saat ini.

Semoga dengan peringatan hari pendidikan ini mengandung makna mendalam dikaitkan dengan kebangkitan bangsa, khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Oleh karena itu, peringatan pendidikan nasional 2010 ini kita jadikan spirit dalam membangun peradaban bangsa, sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional, yaitu: “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Melalui proses pembangunan pendidikan kita hendak membangun manusia Indonesia seutuhnya menjadi subjek yang bermutu. Atas dasar itulah, langkah kita ke depan menjadi bagian penting yang menentukan perkembangan pendidikan di Tanah Air.
Pembukaan UUD 45 mengatakan....
Undang-Undang Dasar 1945 bertekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperoleh pendidikan adalah hak setiap warga Negara. Jadi tidaklah berlebihan, jika pendidikan itu juga merupakan bagian dari Hak Azasi Manusia (HAM).